Sudah Siap Alami Penyesalan Demi Penyesalan dengan Investasi Saham?

Investor Milenial
Investor Milenial (EduFulus/Ist)
Jangan Lupa Bagikan!

The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – Manusiawi jika sebagai investor saham itu mengalami yang namanya penyesalan. Menjadi investor saham memang harus siap dengan banyak penyesalan. Penyesalan itu lumrah dalam dunia investasi saham.

Oleh sebab itu, bagi siapa pun yang ingin terjun dan menekuni dunia saham memang harus siap mengalami banyak penyesalan. Penyesalan demi penyesalan itu akan datang silih berganti.

SIMAK JUGA: Apes Dah, Kemana dan Bagaimana Sih Ya Cara Mengurus Saham yang Kena Delisting?

Teori Behavioral Finance menyebut fenomena ini sebagai regret bias (bias penyesalan). Bias penyesalan dalam konteks investasi saham ada dua jenis. Keduanya pun lumrah dialami investor saham. Kedua penyesalan tersebut yakni: Pertama, error of commission. Kedua, error of omission.

  1. Error of Commission
    Error of commission adalah penyesalan yang timbul akibat telah mengambil aksi tertentu (action) yang ternyata salah. Contoh konkret error of commission yakni aksi jual investor tatkala pasar saham sedang bullish dan ternyata keputusan aksi jual tersebut terlalu dini (salah). Padahal, harga saham masih terus naik dan melejit setelah aksi jualnya. Namun pada kondisi tertentu penyesalan juga muncul tatkala terlalu dini melakukan aksi jual tidak di puncak bullish (harga tertinggi) karena tiba-tiba saham merosot lagi secara drastis. Aksi-aksi begini melahirnya penyesalan. Dua contoh di atas terkait aksi jual. Terkait aksi beli pun tak jarang melahirkan penyesalan. Misalkan saat pasar bearish, investor menyesal karena aksi belinya terlalu dini, padahal harga masih terus merosot. Begitu juga aksi beli tidak di titik harga terendah, karena harga sudah terlanjur berbalik arah kembali meroket. Aksi ini melahirkan penyesalan bagi investor.
  2. Error of Omission
    Error of omission adalah jenis penyesalan karena tidak mengambil aksi tertentu (inaction). Contoh konkret error of omission yakni sikap apatis investor yang melahirkan penyesalan karena tidak melakukan aksi apa pun, baik aksi jual atau beli, saat kondisi pasar tertentu. Biasanya penyesalan model ini terjadi saat harga saham sedang bullish, tetapi tidak melakukan aksi jual untuk saham yang dimilikinya ataupun saat harga saham sedang bearish, tetapi tidak membelinya. Apatis tidak menjual atau membeli saham saat demikian ini melahirkan penyesalan.

Menariknya, kadar penyesalan dalam teori behavioral finance menyebutkan bahwa error of commission lebih kuat dibanding error of omission. Hal ini mudah dimengerti karena ada transaksi.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*